Perez

Perez mengaku sebagai malaikat berumur seribu tahun. Mendirikan sekte Pendaratan Malaikat dengan banyak kasus pembunuhan.

Pengadilan Wilayah Sedgwick, Kansas, Amerika Serikat, menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Daniel Perez alias Lou Castro, 55 tahun, pada 18 Februari 2015. Pria kelahiran Aransas Pass, Texas, pada 1959 itu pun langsung dijebloskan ke Lembaga Pemasyarakatan Lansing di negara bagian itu.

Perez menerima hukuman berat karena melakukan kejahatan serius pada 1997-2010. Dia didakwa atas 28 kasus kejahatan, seperti pembunuhan, pemerkosaan, penyerangan berat, dan pemalsuan polis asuransi jiwa. Dia melakukan kejahatan-kejahatan itu sejak memimpin sebuah sekte bernama Angel’s Landing atau Pendaratan Malaikat.

Namun, seperti dikutip dari Daily Mail, 18 Februari 2015, Perez hanya didakwa atas kematian Patricia Hughes, 26 tahun, anggota sektenya sendiri pada 2003. Hughes ditemukan tewas di kolam renang di area perumahan komunitas Pendaratan Malaikat seluas 20 hektare milik Perez di Blok 9500 North Oliver, Wichita, Kansas, atau dekat kawasan Valley Center dan Kechi.

Sementara itu, pada 6 Juni 2012, Associated Press menyebutkan Hughes tewas akibat tenggelam ketika hendak menyelamatkan putrinya yang masih berumur 2 tahun masuk ke dalam kolam di perumahan mewah perkumpulan sekte tersebut. Tiga tahun kemudian, suami Patricia bernama Brian Hughes ditemukan tewas tertimpa mobil ketika dongkraknya lepas pada 2006.

Putri Patricia dan Brian Hughes lalu diserahkan kepada orang tua asuhnya, yaitu Huston. Namun lagi-lagi Huston ditemukan tewas akibat kecelakaan lalu lintas pada 2008. Dia, yang disebutkan tengah mengendarai mobil SUV, tiba-tiba dibelokkan kendaraannya dan diarahkan untuk ditabrakkan dengan truk sampah hingga mati seketika. Tiga kematian orang itu menjadi pusat perhatian penyelidik kepolisian di Sedgwick County, Kansas.

Polisi Tidak Menemukan Data Tentang Perez

Penyelidik mengawasi area kompleks markas yang disebut lokasi Pendaratan Malaikat. Pada 3 Mei 2020, Oxygen True Crime melaporkan di lahan seluas 20 hektare terdapat beberapa rumah mewah yang dilengkapi fasilitas kolam renang. Di kompleks itu, berjejer mobil mewah yang ditaksir masing-masing harganya senilai US$ 40 ribu atau setara Rp 629,36 juta. 

Daniel Perez alias Lou Castro, pendiri Sekte Pendaratan Malaikat, saat ditangkap polisi pada 2015.   
Foto: Kansas Department of Corrections/The Mirror

Anehnya, polisi tak menemukan secuil data tentang pekerjaan dan bisnis Perez hingga sekaya itu. Sebab, saat itu Perez menggunakan nama Lou Castro dan jejak ini tak pernah ada di catatan polisi atau mana pun. Seorang detektif dari Kantor Sheriff Sedgwick County bernama Ron Goodwyn sangat getol menyelidiki kasus kematian Patricia Hughes. Dia penasaran dan menganggap kematian itu janggal.

“Perez dikenal dua hal, yaitu kepemilikan uang yang tidak dapat dijelaskan oleh siapa pun dan kematian Patricia Hughes,” ungkap Goodwyn kepada produser Oxygen pada 2020.

Goodwyn menemukan pola yang janggal, yaitu soal polis asuransi jiwa yang mahal. Polis asuransi tersebut selalu diambil dan diuangkan oleh anggota sektenya yang dianggap menjadi bagian keluarga Perez. Setiap 2,5 tahun, ketika saldo di rekening milik keluarga komunitas sekte itu menipis, selalu saja ada orang yang meninggal dunia.

Goodwyn Mencoba Membuntuti Namun Gagal

Goodwyn mendapatkan kesulitan menemukan bukti kuat bahwa Perez-lah yang menjadi otak di balik pembunuhan pengikut sektenya sendiri demi menguasai klaim polis asuransi jiwa. Pasalnya, saat itu kematian anggota sekte itu tidak pernah dilaporkan ke polisi, tidak ada korban resmi, dan identitas Perez belum diketahui secara pasti.

Dia pernah membuntuti Perez ke sebuah restoran dan mencoba mendapatkan sidik jarinya. Tapi Perez licin seperti belut, sehingga Goodwyn kesulitan menemukan bukti dan menangkap pria berwajah Hispanik tersebut. Hingga akhirnya, pada 2008, Goodwyn mendapat secercah harapan atas kemajuan penyelidikannya tersebut.

Goodwyn semakin mengintesifkan penyelidikan ketika seorang tenaga sales properti di Wichita ditemukan tewas dalam kecelakaan mobil yang sangat aneh. Tenaga sales properti itu seorang wanita dewasa yang dikenal menjual rumah-rumah di kawasan markas Pendaratan Malaikat berada. Dia juga yang menawarkan rumah-rumah itu kepada Perez untuk dibeli. 

Goodwyn menemukan Sara McGrath, putri sales properti itu. Fakta yang mengejutkan bahwa ibunya sudah lama masuk sebagai anggota sekte Pendaratan Malaikat. Dari mulut Sara, akhirnya Goodwyn tahu bahwa selama ini Perez sering mengaku sebagai peramal ulung dan dikultuskan sebagai nabi.

Malah, kepada para pengikutnya, Perez mengaku sebagai malaikat yang diutus ke bumi seribu tahun lalu. Dia bisa meramal kapan waktu seseorang akan mati. Ini sangat diyakini para pengikut Perez yang militan, seperti ibu Sara, yang sepenuh hati berada di pelukan Perez.

Sara Dari Kecil Sudah Membenci Perez

Sara, yang sejak kecil memang membenci Perez, semakin muak terhadap kelakuan pria yang seharusnya menjadi ayahnya itu tapi justru melecehkan secara seksual. Ibunya yang tak peduli pun tak mau mendengarkan pengaduannya. Namun Sara tak bisa berkutik ketika beberapa kali berniat kabur dari kelompok sekte tersebut.

Sara yakin Hughes, yang dianggap sebagai ibu keduanya itu, tewas dibunuh Perez dengan cara ditenggelamkan ke kolam. Sebab, saat kejadian, Sara ditelepon Perez untuk bertemu di sebuah dealer mobil. Namun, ketika Sara datang, Perez tidak ada. Perez dilaporkan teman Sara berada di rumahnya dengan baju basah kuyup setelah Hughes ditemukan tewas di kolam renang.

Awalnya penyelidik polisi saat itu meyakini kematian Hughes akibat tenggelam. Padahal bukti forensik menunjukkan di bagian kepala korban mengalami tiga luka bekas benda tumpul. Polisi lebih percaya pada alibi gadis berumur 12 tahun yang mengaku melihat Hughes terpeleset di bibir kolam ketika akan menyelamatkan putrinya tersebut. 

Mendapatkan fakta baru, Goodwyn langsung menjalin kontak dengan rekannya yang berada di Biro Penyelidik Federal atau Federal Bureau of Investigation (FBI) pada 2010. Sejak itulah, sejumlah agen FBI yang berkantor di Kansas bergerak mengawasi gerak-gerik kelompok sekte Pendaratan Malaikat. Apalagi jejak Perez sudah menghilang dari Wichita sejak Hughes ditemukan mati.

Perkumpulan sekte Pendaratan Malaikat dikenal sering melakukan perjalanan bersama. Mereka berpindah-pindah dari negara bagian ke negara bagian yang lain di Amerika Serikat. Kelompok ini jejaknya pernah ditemukan berada di Dakota, Missouri, Texas, hingga kembali ke Kansas. 

Penyelidik FBI semakin menguatkan keyakinan Goodwyn tentang kematian para anggota sekte terkait dengan modus manipulasi klaim polis asuransi jiwa dan kejahatan lainnya yang dilakukan Perez. Fakta ditemukan berdasar kesaksian para anggota sekte yang sudah kecewa dan muak terhadap perilaku Perez. 

Sekte Pendaratan Malaikat

Daniel Perez alias Lou Castro.   
Foto : Oxygen_Fox News

Sebagai pengikut sekte Pendaratan Malaikat, mereka mengisahkan diminta membuat asuransi jiwa dengan nilai polis asuransi kematian yang besar. Mereka juga wajib menunjuk anggota kelompok sendiri sebagai penerima manfaat dari polis asuransi jiwa tersebut. Hal itu dibenarkan oleh Bill Hatton, mantan staf penjualan asuransi jiwa kepada pengikut sekte tersebut. 

Menurut dia, Perez selalu mengarahkan jumlah polis asuransi jiwa dan siapa saja penerima manfaat dari polis-polis tersebut. Tapi anehnya, nama Perez atau Lou Castro tak pernah tercantum di dalam klausul polis. Dia juga mengungkapkan Patria Hughes pun sama, menerima klaim polis asuransi dari anggota lainnya yang sudah mati.

Patricia Hughes menjadi penerima manfaat dari polis asuransi jiwa senilai US$ 700 ribu atau setara Rp 11,013 miliar, yang diambil dari polis kematian Mona Griffith. Mona dan putrinya berusia 12 tahun ditemukan tewas dalam kecelakaan pesawat di dekat Kota Norris, Dakota Selatan, pada 2001. Hughes kemudian mengambil polis asuransi jiwanya senilai US$ 2 juta atau setara dengan Rp 31,146 miliar.

Penyelidik Mengaitkan Perez Dengan Kematian 6 Orang Anggota Sekte Lainnya

Dalam laporan yang dimuat Columbia Daily Herald, penyelidik lalu mengaitkan Perez dengan kematian enam orang anggota sekte lainnya yang disebut tak disengaja. Dari kematian anggotanya itu, Perez mengumpulkan uang senilai US$ 4,2 juta atau setara dengan Rp 66,082 miliar. Akhirnya ditangkap di rumah mewahnya yang baru di kawasan Nashville, Tennessee, pada 21 April 2010.

Di pengadilan, hanya didakwa atas kasus pembunuhan terhadap Patricia Hughes di Wichita, Kansas, pada 2003. Namun sejumlah penyelidik akhirnya meninjau ulang semua kematian pengikut sekte Pendaratan Malaikat yang lain yang belum terungkap.

Tentu saja Perez membantah dakwaan atas semua kejahatan itu. Dia mengaku sebagai peramal hanya julukan saja dari pengikutnya. Dia juga mengelak atas tuduhan pelecehan dan pemerkosaan. Alasannya, alat kelaminnya mengalami cedera sejak lama.

Perez juga mengaku mengalami hilang ingatan parah setelah dipukul kepalanya di Texas pada 1997. Dia juga mengaku tak tahu dari mana semua anggota pengikutnya mendapatkan uang. Namun, apa pun alasannya, akhirnya diganjar hukuman yang setimpal oleh pengadilan, hukuman seumur hidup.

Hakim pengadilan mengatakan bukti-bukti kuat menunjukkan Perez bersalah melakukan pembunuhan dan pemalsuan klaim polis asuransi. “Tuan Perez menggunakan orang lain hanya sebagai objek untuk memenuhi keinginannya akan uang, seks, dan gaya hidup mewah. Hanya, dia harus menjalani hukuman maksimal,” kata hakim tersebut.

Jaksa Wilayah Sedgwick County, Marc Bennet, gembira atas putusan pengadilan. “Kami senang atas vonis tersebut, tapi Anda telah mendengar tentang kehidupan demi kehidupan mereka yang terdampak buruk dari orang ini (Perez), dari Texas ke Dakota, ke Lee Summit, Missouri, dan kembali ke Wichita,” ucap Bennet. 

Referensi Hiburan : Gaming Hiburan
Baca Juga : Sengketa Pilpres, Peluang Koalisi dan Narasi Prabowo Soal ‘Kawan Sejati”

By mimin

One thought on “Pembunuhan Anggota Sekte ‘Pendaratan Malaikat’”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *